Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah bagi semua sehingga kita mampu mengenal Al Islam sebagai jalan hidup. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada suri tauladan Muhammad Rasulullah SAW, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Seratus tahun lalu sekelompok pemuda yang dipimpin oleh dr Soetomo sudah mencanangkan untuk terjadinya pencerahan bagi bangsa dan rakyat yang terjajah ini. Lahirnya kelompok pemuda Boedi Oetomo tahun 1908 itu diabadikan sebagai sebuah langkah awal dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan bangsa yang teritorialnya tidak lagi hanya berdasarkan suku dan daerah tetapi lebih luas kepada seluruh wilayah nusantara. Bangsa ini memperingati kelahiran organisasi Boedi Oetomo sebagai hari kebangkitan bangsa
Semangat dalam perjuangan menuju bangsa merdeka dan mandiri sejatinya sudah terpatri dalam perjuangan para pahlawan Islam yang juga menjadi Pahlawan nasional bangsa ini. Pangeran Diponegoro, Imam bonjol, Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, dan masih banyak lagi pahlawan nasional kita yang menghadirkan nafas perjuangan melawan penjajah dari ajaran Al Qur’an dan As sunnah.
Semua tentu masih ingat pelajaran sejarah yang diajarkan pada saat masih sekolah dahulu betapa perjuangan heroik itu ditanamkan dengan harapan agar tidak lupa akan sejarah dan perjalanan bangsanya. Tetapi, karena disampaikan seolah untuk menyelesaikan target pengajaran hanya tersampaikan kepada obyek pendidikan maka penghayatan serta perenungan semangat dan patriotisme pahlawan bangsa tak bisa dihadirkan dalam diri siswa pada saat itu. Praktis 12 tahun pendidikan dasar tidak mampu membawa semangat kepahlawan pada diri anak didik dan ini salah satu masalah tersendiri bagi sistem pendidikan di Indonesia.
Semangat akan perjuangan mengangkat derajat bangsa sesungguhnya sangat sejalan dengan idealisme ajaran islam. Dalam Al Qur’an dijelaskan fungsi manusia beriman menunjukkan manusia pada kebenaran, membimbing mereka ke jalan kebaikan, dan menerangi seluruh penjuru dunia dengan matahari Islam. Itulah makna firman Allah “rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan. Dan Berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya sampai selesai” dalam surat Al Hajj: 77-78.
Al Qur’an menunjuk kaum muslimin untuk bersama-sama bertanggung jawab atas kelalaian umat manusia, penanggung jawab akan semua kedzaliman yang melanda dunia dan bangsa ini. Kaum muslimin menjadi reformis manakala selalu berfikir dan bertindak sebagai golongan yang peduli terhadap kebangkitan bangsanya.
Oleh karena itu, tidak sepatutnya kaum muslimin di negeri ini bercerai-berai hanya memperjuangkan golongan yang diyakininya. Padahal jelas bahwa Allah SWT menyebutkan kepada seluruh kaum muslimin akan kewajibannya dalam tujuan hidupnya. Kalaulah ada kepentingan sesaat maka kesamaan tujuan akhir sesungguhnya menghindarkan dari perpecahan dan keterpurukan bangsa ini yang sekarang berada dalam kondisi yang tidak jelas arah dan kebijakannya
Akhirul Kalam.. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Semoga semangat ini tidak akan pernah pudar ditelan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar